Sudah bukan rahasia lagi bahwa pesona batu akik mampu memikat hati
banyak orang, mulai dari anak muda sampai para orang tua tidak
ketinggalan mengumpulkan batu ini untuk sekedar hobi sampai pada yang
menjadikannya sebagai bisnis sampingan untuk mendapatkan keuntungan yang
jumlahnya fantastis. Beragam batu akik mulai dari batu kecubung, batu
giok, batu klawing san lain sebagainya banyak dibuat cincin dengan
menggunakan emban sehingga menjadi cincin akik yang memiliki nilai jual
sangat mahal.

Kalau kita perhatikan, trend memakai batu akik ini memang cukup menyeluruh dan tidak hanya pada kalangan tertentu saja. Misalnya para remaja cowok yang sangat gemar mengenakan akik dengan corak kecil dan terkesan elegan, sampai dengan para bapak bapak yang hampir setiap hari menggosok batu akik sebagai barang koleksi mereka.
Ada satu yang aneh disini, karena menurut pengamatan seorang sahabat mengatakan bahwa dia sangat sering menjumpai para pejabat selalu mengenakan cincin berbatu akik ditangannya. Bahkan ketika sedang ada keperluan ke salah satu instansi pemerintah, dia merasa heran karena pejabat disana semua memakai batu akik dari jenis yang sama. Lalu, sebenarnya fenomena apakah ini? Apakah pejabat negara juga memperhatikan pamor batu berharga tersebut sampai harus memakai dalam kondisi kerja?
Ketika kita berbicara masalah pamor atau daya tarik yang mampu dipancarkan oleh batu tertentu misalnya batu akik memang bukan perkara baru. Sebagian masyarakat percaya bahwa batu tersebut dapat memberikan tuah tertentu tergantung dari jenisnya. Misalnya batu merah delima yang dipercaya mempunyai kekuatan spiritual dalam hal tertentu. Sehingga tidak heran banyak orang mencari batu ini bahkan rela membayar mahal untuk tujuan tersebut, misalnya untuk tujuan menambah kharisma, kewibawaan dan agar disegani orang banyak.
Apakah para pejabat negara tersebut juga ikut terbawa mitos tersebut? Sehingga untuk menambah wibawa dalam melayani masyarakat mereka selalu memakai cincin akik ditangannya? Usut punya usut menurut salah satu sumber menyebutkan bahwa terdapat salah satu daerah di Jawa yang mengharuskan para pejabatnya untuk memakai cincin berbatu akik sebagai kewajiban ketika sedang bekerja. Alasannya, mereka ingin ikut memunculkan daerah mereka yaitu pada sektor kerajinan batu akik supaya lebih dikenal orang banyak, mengingat potensi dari bisnis ini sangat bagus.
Maka tidak heran ketika kita sedang berada di suatu wilayah mungkin akan menjumpai fenomena tersebut, dan ternyata hal itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepercayaan atau mitos gaib mengenai batu bertuah yang sudah banyak berkembang. Memang kalau melihat pada perkembangan pasar batu berharga tersebut mengalami kenaikan daru tahun ke tahun. Bukan tidak mungkin batu yang tadinya tidak begitu mahal pada waktu mendatang akan menjadi barang langka yang digemari banyak orang.

Kalau kita perhatikan, trend memakai batu akik ini memang cukup menyeluruh dan tidak hanya pada kalangan tertentu saja. Misalnya para remaja cowok yang sangat gemar mengenakan akik dengan corak kecil dan terkesan elegan, sampai dengan para bapak bapak yang hampir setiap hari menggosok batu akik sebagai barang koleksi mereka.
Ada satu yang aneh disini, karena menurut pengamatan seorang sahabat mengatakan bahwa dia sangat sering menjumpai para pejabat selalu mengenakan cincin berbatu akik ditangannya. Bahkan ketika sedang ada keperluan ke salah satu instansi pemerintah, dia merasa heran karena pejabat disana semua memakai batu akik dari jenis yang sama. Lalu, sebenarnya fenomena apakah ini? Apakah pejabat negara juga memperhatikan pamor batu berharga tersebut sampai harus memakai dalam kondisi kerja?
Ketika kita berbicara masalah pamor atau daya tarik yang mampu dipancarkan oleh batu tertentu misalnya batu akik memang bukan perkara baru. Sebagian masyarakat percaya bahwa batu tersebut dapat memberikan tuah tertentu tergantung dari jenisnya. Misalnya batu merah delima yang dipercaya mempunyai kekuatan spiritual dalam hal tertentu. Sehingga tidak heran banyak orang mencari batu ini bahkan rela membayar mahal untuk tujuan tersebut, misalnya untuk tujuan menambah kharisma, kewibawaan dan agar disegani orang banyak.
Apakah para pejabat negara tersebut juga ikut terbawa mitos tersebut? Sehingga untuk menambah wibawa dalam melayani masyarakat mereka selalu memakai cincin akik ditangannya? Usut punya usut menurut salah satu sumber menyebutkan bahwa terdapat salah satu daerah di Jawa yang mengharuskan para pejabatnya untuk memakai cincin berbatu akik sebagai kewajiban ketika sedang bekerja. Alasannya, mereka ingin ikut memunculkan daerah mereka yaitu pada sektor kerajinan batu akik supaya lebih dikenal orang banyak, mengingat potensi dari bisnis ini sangat bagus.
Maka tidak heran ketika kita sedang berada di suatu wilayah mungkin akan menjumpai fenomena tersebut, dan ternyata hal itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepercayaan atau mitos gaib mengenai batu bertuah yang sudah banyak berkembang. Memang kalau melihat pada perkembangan pasar batu berharga tersebut mengalami kenaikan daru tahun ke tahun. Bukan tidak mungkin batu yang tadinya tidak begitu mahal pada waktu mendatang akan menjadi barang langka yang digemari banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar